Senin, Maret 31
Shadow

How To GBT (Gadget Based Test), lancar atau tidak untuk mass test?


Pracimantoro (8/12/2018). Beberapa waktu yang lalu SMK Negeri 1 Pracimantoro mengadakan terobosan yang mungkin sangat out of the box di kabupaten Wonogiri khususnya. GBT atau Gadget Based Test diaplikasikan untuk Penilaian Akhir Semester Gasal dengan jumlah peserta kurang lebih 700 siswa dan dibagi menjadi 2 (dua) sesi ujian. Lho kok mampu, servernya kekuatannya berapa? Intel Xeon 16 Gb RAM…? Jawabannya tidak, GBT itu hanya ditenagai dengan menggunakan 2 server Intel Core I3 max RAM 8 Gb dengan sistem operasi Debian dan CentOs (satu webserver dan 1 cadangan server untuk report nilai) serta 1 router penyedia DHCP server dan firewall dengan AMD APU RAM 4 Gb dengan system operasi Free BSD pfsense. Kekuatan server memang secara teori mampu menampung 1024 concurrent user, tapi di lapangan hanya mampu memuat 512 user (secara teori masing-masing user menggunakan 2 concurrent).

Kelancaran koneksi sebetulnya tidak hanya server yang bagus saja, selain hal itu ada yang lebih penting yaitu kuat sinyal wireless pada smartphone peserta dan peripheral wireless access point yang digunakan, untuk jenis access point dengan value rendah biasanya hanya mampu menampung maksimal 20 user bahkan ada yang hanya mampu menampung 10 user, jika mikrotik maka mampu menampung 50 user bersamaan untuk lisensi level 4.

Smartphone peserta ujian memang kadang menjadi kendala karena perbedaan merk tentu saja ada perbedaan cara pakai, ada smartphone yang memutuskan koneksi wireless karena tidak ada internet (salah satu penyebab siswa gagal menyelesaiakan sesi ujian). Tentu saja hal ini harus disikapai dengan adanya teknisi yang rela mondar mandir untuk memperbaiki troubleshoot ini.

Kesimpulannya, dengan berbekal tekad dan sedikit usaha serta kerjasama berbagai pihak maka alat yang terbatas mampu menghandle +-700 siswa sistem ujian berbasis smartphone. Meskipun troubleshoot tetap ada karena banyaknya merk smartphone dan perlakuannya yang berbeda beda.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *