Wonogiri_SMK Negeri 1 Pracimantoro menggelar workshop penyusunan rencana pembelajaran projek riil berbasis industri pada 6-8 Desember 2022. Kegiatan ini sebagai salah satu implementasi kurikulum merdeka pada SMK PK skema lanjutan. Hadir sebagai pembicara Drs. Amik Setiaji, M.Pd pendamping Tefa Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Bantul, DIY. Hari pertama, kegiatan berfokus pada pendalaman materi dan membuat rancangan terkait pembelajaran projek riil berbasis industri atau new Tefa.
“Semuanya (guru dan murid) berproses dan belajar, jadi jangan berpikiran ini hanya untuk murid, tidak. Karena ke depan, bapak/ibu juga harus punya best practice usaha di rumah. Agar, bisa cerita atau dibagi secara langsung ilmunya pada murid.” terang Drs. Amik Setiaji, M.Pd. Senada dengan sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa, pengalaman adalah guru yang sebenarnya. Sehingga, tidak memiliki pengalaman sama halnya tidak bisa menjadi guru.
Pada akhir sesi, peserta workhop dibagi menjadi beberapa kelompok untuk merancang pembelajaran projek riil dengan beberapa produk antara lain; keripik usus, pisang, tahu, singkong, pare, dll. Proses ini tidak hanya dilakukan oleh guru kejuruan Tata Boga dan Kewirausahaan saja, namun beberapa guru mata pelajaran lain lintas program keahlian dan guru umum juga terlibat. Karena di kurikulum merdeka, memungkinkan untuk satu projek dalam mata pelajaran kejuruan bisa diajarkan oleh beberapa guru lain yang elemennya saling terkait (kolaborasi).
Kemudian, di hari berikutnya, rancangan tersebut dituangkan dalam praktik pembuatan dan pengepakan hingga penjualannya. Kegiatan ini melibatkan pendampingan khusus dari industri UMKM ‘Enggal Jaya’ Boyolali. Proses selengkapnya ada dalam tanyangan video di channel YouTube SMKN 1 Pracimantoro berikut; https://www.youtube.com/watch?v=CJynp7bNckY
Kegiatan pada hari terakhir adalah evaluasi. Beberapa hal yang dievaluasi ialah mulai dari proses, produk, penataan lingkungan belajar (lab) hingga pemasarannya atau branding. Dengan beberapa projek yang direncanakan di awal, didapati bahwa produk yang marketable atau laik dipasarkan adalah keripik usus dan keripik pisang. Sehingga, berbekal pengalaman inilah yang kemudian menjadikan best practice guru dalam mengajarkan projek riil muridnya di dalam proses pembelajaran ke depan. Tidak hanya sekedar menyuruh murid untuk membuat dan memasarkannya. Tapi, seorang guru juga harus walk the talk (melakukan apa yang dikatakan).