Wonogiri _ SMK Negeri 1 Pracimantoro kembali menyelenggarakan workshop sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) SMK Pusat Keunggulan (PK) skema lanjutan pada Jumat, 9 September 2022. Kegiatan tersebut secara khusus menghadirkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Dr. Uswatun Hasanah, M.Pd. SMK Negeri 1 Pracimantoro juga turut mengundang kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Drs. Sunarno, M.Pd dan Pengawas Cabang Dinas Wilayah VI Herman Sudarwanto, M.Pd. Selain itu, MKKS SMA/SMK kabupaten Wonogiri juga dapat berkesempatan hadir dalam giat tersebut. Tidak ketinggalan, SMK Negeri 1 Pracimantoro juga menggandeng Agus Budiono selaku ketua Dewan Perwakilan Daerah Indonesian Hotel General Manager (DPD IHGM) Yogyakarta sebagai perwakilan dari pihak industri.
Acara diawali dengan sambutan dari kepala sekolah Putra Jaya, S.Pd., M.T dengan pemaparan seputar kondisi sekolah sebagai SMK PK skema lanjutan secara umum. Bahwa SMK Negeri 1 Pracimantoro juga terus belajar dan bertumbuh menjadi lembaga yang siap untuk piloting bagi sekolah-sekolah lain yang belum PK. Kemudian, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Agus Budiono yang sekaligus berbicara sebagai general manager The Cube Hotel Yogyakarta. Dirinya memastikan bahwa IHGM dan khususnya The Cube Hotel siap untuk berbagi ilmu, materi dan pembelajaran di industri melalui program magang atau PKL selama enam bulan. Bila perlu, anak mantan trainee yang bagus dapat direkrut menjadi karyawan di situ. Harapannya, ke depan lembaga ini dapat semakin link and (super) match dengan dunia industri.
Berikutnya, kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Drs. Sunarno, M.Pd juga memberikan apresiasi sekaligus wejangan-nya. Menurutnya, prinsip SMK PK adalah pusatnya keunggulan. Kepala sekolah dan guru SMK Negeri 1 Pracimantoro harus siap untuk mengimbaskan Kurikulum Merdeka ini kepada sekolah-sekolah lain.
“Menjadi sekolah PK, kepala sekolah dan guru-gurunya harus memiliki mindset dan mental sukses. Orang sukses selalu dapat melihat peluang di balik masalah. Sebaliknya, orang bermental gagal selalu melihat masalah di balik peluang”. tegasnya.