Belajar adalah inti dari perkembangan dan pertumbuhan individu, terutama bagi peserta didik. Dalam dunia yang terus berkembang, di mana pengetahuan dan keterampilan menjadi kunci kesuksesan, penting bagi peserta didik untuk mengakui nilai dan pentingnya belajar. Belajar adalah investasi berharga bagi peserta didik. Dengan memahami pentingnya belajar dan mengembangkan diri, mereka dapat mempersiapkan diri untuk masa depan yang gemilang. Melalui perkembangan keterampilan dan pengetahuan, peserta didik dapat beradaptasi terhadap perubahan, mengatasi tantangan, dan meraih peluang karir, peserta didik akan mampu menghadapi persaingan global dengan lebih baik. Belajar juga membantu mereka mengembangkan wawasan yang lebih luas, pemahaman tentang dunia, dan kemampuan untuk berkontribusi dalam masyarakat.
Penting bagi peserta didik untuk menghargai waktu dan upaya yang mereka investasikan dalam belajar. Dengan motivasi, disiplin, dan ketekunan, mereka dapat mencapai prestasi yang luar biasa dan menciptakan masa depan yang sukses. Selain itu, dukungan dari lingkungan sekitar, termasuk keluarga, guru, dan teman sebaya, sangat penting dalam membangun lingkungan belajar yang positif. Dengan mengakui pentingnya belajar, peserta didik akan memperoleh keunggulan kompetitif dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Investasi dalam belajar membuka pintu peluang yang lebih luas, memperluas jangkauan pengetahuan dan pemahaman, dan memberikan landasan yang kuat untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Oleh karena itu, mari kita dorong peserta didik untuk merangkul belajar sebagai kunci untuk mencapai masa depan yang gemilang dan memberikan kontribusi positif bagi dunia di sekitar mereka.
Memperhatikan begitu pentingnya belajar bagi peserta didik maka menjadi sebuah keharusan bagi guru untuk menerapkan metode pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan dengan harapan proses belajar mengajar tidak membosankan. Metode pembelajaran yang memungkinkan untuk bisa diterapkan dikelas di antaranya: metode role playing, metode debat, maupun metode pemecahan masalah (problem solving) dan metode tutor sebaya. Untuk dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat, guru harus dengan cermat memperhatikan kondisi serta minat peserta didik dan juga menyesuaikan dengan kompetensi keahlian yang akan diajarkan. sebagai contoh mata pelajaran Housekeeping dengan kompetensi Menata tempat tidur, metode yang sesuai untuk diterapkan di kompetensi tersebut adalah metode tutor sebaya.
Menurut Cynthia J. Brame, Ph.D., seorang ahli pendidikan di Vanderbilt University, tutor sebaya adalah individu yang berada dalam posisi yang sama atau sejajar dengan peserta didik lain dalam konteks belajar tertentu. Mereka memiliki pemahaman yang lebih baik atau keterampilan yang lebih tinggi dalam subjek tersebut dan memainkan peran sebagai pengajar, mentor, atau pembimbing bagi peserta didik lain dalam menguasai materi.
Menurut Thomas J. Tobin dan Kirsten Behling, dalam buku mereka yang berjudul “Evaluating Online Teaching: Implementing Best Practices”, tutor sebaya adalah peserta didik yang diberi tanggung jawab untuk membantu peserta didik lain dalam belajar melalui interaksi, penjelasan, dan dukungan yang personal. Mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih maju dalam subjek tertentu dan bekerja secara kolaboratif dengan peserta didik lain untuk meningkatkan pemahaman dan prestasi akademik.
Sementara itu, dalam artikel “Peer Tutoring: A Critical Review of the Literature” yang diterbitkan di Journal of Educational Psychology, Keith Topping mendefinisikan tutor sebaya sebagai peserta didik yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih maju dibandingkan dengan peserta didik yang dibantu. Tutor sebaya berperan sebagai pengajar dan membantu peserta didik lain dalam menguasai materi, memperbaiki pemahaman konsep, dan meningkatkan keterampilan akademik.
Definisi-definisi ini mencerminkan peran dan karakteristik umum tutor sebaya dalam konteks belajar Housekeeping kompetensi keahlian menata tempat tidur di mana mereka berperan sebagai pembimbing, mentor, dan pengajar bagi peserta didik lainnya dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih maju karena mereka sudah lebih dahulu mendapatkan pengalaman dan ilmu didepartemen Housekeeping pada saat mereka melaksanakan PKL ( Praktek Kerja Lapangan) di Hotel.
Housekeeping merupakan istilah yang umumnya digunakan untuk menggambarkan serangkaian tugas dan kegiatan yang terkait dengan menjaga kebersihan, keteraturan, dan kerapihan di dalam suatu lingkungan, seperti rumah, hotel, atau tempat kerja. Berikut adalah definisi housekeeping menurut beberapa ahli:
- The American Hotel & Lodging Educational Institute: “Housekeeping adalah departemen yang bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan, keindahan, dan kenyamanan di dalam hotel. Ini melibatkan perawatan dan pembersihan kamar, lobi, area umum, serta penyediaan fasilitas dan perlengkapan yang diperlukan untuk tamu.”
- William D. Perreault dan Elaine D. Perreault: “Housekeeping adalah upaya untuk menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan dengan membersihkan, mengatur, dan merawat fasilitas dan peralatan rumah tangga. Ini melibatkan tugas-tugas seperti mencuci piring, mengepel lantai, membersihkan kamar mandi, dan menjaga tatanan ruangan agar tetap terorganisir.”
Secara umum, housekeeping melibatkan berbagai tugas dan kegiatan untuk menjaga kebersihan seluruh area hotel termasuk penataan tempat tidur tamu, keteraturan, dan kerapihan lingkungan. Definisi ini mencakup pembersihan, pengaturan, perawatan, dan manajemen yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, dan fungsional.
Penerapan metode Tutor Sebaya pada mapel Housekeeping kompetensi keahlian Menata Tempat tidur adalah sebagai berikut :
- Demonstrasi Praktik
Tutor sebaya yang memiliki keahlian dalam menata tempat tidur dapat melakukan demonstrasi praktik secara langsung kepada peserta didik. Mereka dapat memperlihatkan langkah-langkah penataan tempat tidur yang benar sesuai dengan SOP, teknik yang efektif dalam pemasangan sheet dalam penataan tempat tidur, dan rincian penting dalam menata tempat tidur misalnya kecepatan waktu yang diperlukan dalam penataan tempat tidur. Hal ini membantu peserta didik untuk memahami secara visual bagaimana tata cara atau Standard Operational Procedure yang benar serta harus dilakukan.
- Penjelasan Konsep dan Langkah-langkah
Tutor sebaya dapat memberikan penjelasan yang jelas dan terperinci tentang konsep-konsep dasar dan langkah-langkah atau tata urutan yang benar dalam menata tempat tidur sesuai prosedure. Mereka dapat menggunakan pengalaman dan pengetahuan mereka untuk menguraikan setiap langkah secara sistematis, memberikan contoh, dan menjawab pertanyaan peserta didik dengan tepat.
- Praktik Bersama
Tutor sebaya dapat melibatkan peserta didik dalam praktik langsung dengan bimbingan mereka. Mereka dapat memimpin dan memantau peserta didik dalam praktek menata tempat tidur di laboratorium, memberikan arahan dan saran saat diperlukan dalam pelaksanaan praktek. Dalam situasi ini, tutor sebaya berfungsi sebagai sumber daya yang tersedia untuk membantu peserta didik memperbaiki teknik yang cepat dan tepat mereka, mengoreksi kesalahan yang mungkin dilakukan oleh peserta didik, dan memberikan umpan balik yang konstruktif. sehingga praktek ke depan diharapkan lebih baik lagi
- Diskusi dan Tanya Jawab
Tutor sebaya dapat memfasilitasi diskusi kelompok atau sesi tanya jawab di mana peserta didik dapat berbagi pengalaman dalam pelaksanaan praktek, tantangan tantangan yang dihadapi dalam praktek, dan strategi yang tepat dan ebnar dalam menata tempat tidur. Diskusi ini memungkinkan peserta didik untuk belajar satu sama lain, memperoleh wawasan tambahan, dan mendapatkan perspektif yang berbeda dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Tutor Sebaya yaitu melaksanakan praktek penataan tempat tidur.
- Motivasi dan Dukungan Emosional
Tutor sebaya dapat memberikan motivasi dan dukungan emosional kepada peserta didik. Mereka dapat memotivasi peserta didik untuk tetap termotivasi, mengatasi rasa frustrasi, dan membangun kepercayaan diri dalam melaksanakan praktek menata tempat tidur. Tutor sebaya dapat berbagi pengalaman mereka sendiri dalam menghadapi kesulitan dan memberikan dorongan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Penerapan metode tutor sebaya dalam mata pelajaran Housekeeping dengan kompetensi menata tempat tidur dirasa lebih asik, seru juga menyenangkan bagi peserta didik, dengan metode yang berbeda akan membuat peserta didik akan lebih nyaman belajar bersama Tutor mereka, merasa termotivasi dalam pembelajaran praktek, lebih percaya diri, serta lebih diperhatikan serta merasakan kebersamaan. Didalam pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya, peserta didik akan lebih leluasa untuk menyampaikan apa yang dirasakan baik itu kesulitan, hambatan bahkan mungkin untuk sekedar berbagi pengalaman praktek, hal ini dikarenakan mereka belajar bersama teman sebaya mereka sehingga lebih mudah dan nyaman didalam menyampaikan sesuatu yang dirasakan.
Proses pembelajaran dengan Tutor sebaya terlihat sederhana, namun guru maupun Peserta didik sangat terbantu serta merasakan manfaat yang besar. Peserta didik akan menjadi lebih focus dan menikmati pembelajaran karena merasa nyaman, asyik, serta tidak jenuh, bosan dan terpaksa dalam menerima materi pelajaran. Sebagai guru, kita juga akan merasa senang dan bangga apabila peserta didik kita mampu menyerap dengan baik pelajaran yang kita ajarkan khususnya di mata pelajaran Housekeeping kompetensi menata tempat tidur ke dalam tatanan yang lebih komprehensif secara optimal.