Wonogiri, SMK Negeri 1 Pracimantoro _ Seperti diketahui bahwa sebelum menjadi SMK Pusat Keunggulan (PK) di kabupaten Wonogiri, SMK Negeri 1 Pracimantoro terlebih dahulu masuk dalam program SMK Center of Excellence (CoE) di tahun sebelumnya (2020). Tidak heran jika kini SMK Negeri 1 Pracimantoro (Pariwisata) tengah gencar menjalankan program-program yang panjang dalam peningkatan kompetensi SDM (tenaga pendidik maupun peserta didik) dengan berbagai workshop hingga akselerasi pelatihan upskilling & reskilling sejumlah guru berbasis DUDI.
Kali ini, workshop bertemakan “Penanaman Mindset Entrepreneur di SMK PK” disampaikan secara luring (dengan protokol kesehatan) oleh Pendamping SMK PK yaitu Dr. Ir. Basyirun, S.Pd., M.T., IPM., ASEAN. Eng., dari UNNES (10/10/2021). Pemilihan tema ini sangat relevan dengan tuntutan lulusan SMK yang sebelumnya harus punya BMW (Bekerja, Melanjutkan/kuliah dan Wirausaha) kini harus dibalik menjadi WBM. Mengapa?
“SMK diarahkan untuk di samping mencari kerja, mereka harus punya planning untuk menciptakan lapangan kerja, juga ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi tentunya. Dari ke-tiga hal tersebut manakah yang paling sulit untuk dilakukan? Jawabannya adalah menciptakan lapangan kerja atau mulai untuk berwirausaha. Mengapa? Sebagian besar orang mungkin berpendapat hal ini terkait dengan sulitnya mendapatkan modal. Padahal itu bukanlah penyebab utamanya.” tutur Dr. Basyirun.
Sejak awal masuk di bangku SMK peserta didik sudah harus dikenalkan dengan konsep wirausaha. Nilai-nilai kewirausahaan yang diterapkan dalam proses pembelajaran secara umum terdiri dari; mandiri, kreatif, berani mengambil resiko, berorientasi pada tindakan dan kepemimpinan. Sehingga, di situlah mental wirausaha pada peserta didik akan terbentuk.
“Karena bekerja di (kebanyakan) sektor industri selalu terpaku pada sistem kontrak yang mana usia menjadi patokannya. Pertanyaannya, setelah selesai kontrak mereka harus bagaimana jika tidak ada planning untuk wirausaha? Pastinya mereka akan menyumbang angka pengangguran di negeri ini.” tambah Dr. Baysirun.
Itulah mengapa perlu ditanamkan mindset entrepreneur di sekolah. Tidak hanya dari mata pelajaran Kewirausahaan, tetapi juga dari mata pelajaran lainnya yang dalam kegiatan pembelajarannya menggunakan model pembelajaran project based learning (pembelajaran berbasis proyek) dan teaching factory. Pemilihan model-model pembelajaran ini dirasa cocok untuk membangun pola pikir wirausaha karena pembelajaran lebih otentik, kompleks dan kontekstual sehingga mereka dapat menghasilkan solusi dalam bentuk karya/layanan yang nyata.
script writer: Beti Wulandari.